Berawal dari kecintaan akan pendidikan dan keagamaan dan diilatarbelakangi oleh rasa tanggung jawab untuk ikut berartisipasi dalam mensukseskan program pembangunan nasional dibidang pendidikan yang kemudian mendasari pemikiran H. Rasim bin H. Sinan dan Hj. Tiharah bin H. Maun beserta putra-putrinya dengan didukung warga masyarakat sekitar, maka pada tanggal 11 Agustus tahun 1987 di dirikanlah sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Al-Raudhoh Depok yang dipimpin oleh H. Zayadi Amin, Lc yang mana kegiatan-kegiatannya menitikberatkan pada kegiatan keagamaan seperti majlis ta’lim kaum ibu dan dunia pendidikan baik formal maupun informal.
Dan sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang terus bertambah tentunya ketersediaan lembaga pendidikan bagi masyarakat sekitarnya sangat dibutuhkan. Satu tahun kemudian tepatnya pada tanggal 21 Maret 1988 Yayasan Al-Raudhoh Depok mendapatkan izin untuk mendirikan lembaga pendidikan setingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang diberi nama SMP YAPPA Depok dengan nomor izin pendirian 4229/I/R/88, dan berdasarkan surat keputusan nomor 228/I.02/Kep/1989 tertanggal 23 Juni 1989, SMP YAPPA Depok mendapatkan izin operasional untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.
Seiring perkembangan ekonomi dan pertumbuhan penduduk perlahan tapi pasti SMP YAPPA Depok sebagai salah satu sekolah umum yang berbasis agamis menjelma menjadi sebuah sekolah pilihan bagi warga masyarakat sekitar maupun luar daerah untuk menitipkan putra-putrinya menuntut ilmu di SMP YAPPA Depok. Hal ini dibuktikan dengan dukungan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dan keinginan dari warga sekolah itu sendiri untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dengan mengedepankan akhlakul karimah, dimana saat ini SMP YAPPA Depok berstatus TERAKREDITASI A dan berpredikat Sekolah Standar Nasional (SSN). Dengan predikat yang dimiliki tersebut SMP YAPPA Depok terus berbenah diri untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan tetap mengedepankan dan menanamkan aspek nilai-nilai religius pada peserta didik maupun warga sekolah lainnya.